Semuayang terlibat di Java Jazz dianggap sama, yakni sama-sama kerja. Dan itu yang belum pernah ditemui dalam kegiatan volunter lain," ujar Indy yang sudah menjadi volunteer Java Jazz selama empat tahun. Fizly, volunteer yang sudah bergabung sejak 2014 merasakan pengalaman yang luar biasa selama menjadi bagian Java Jazz.
JavaJazz Mei 2022 - Mei 2022 1 bulan. Kesenian dan Kebudayaan Bahasa Volunteer di Java Jazz Intitut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta Lihat profil Lihat lencana profil Login untuk mendapat pengalaman terbaik. Login
Halo, Sobat Muda! Terima kasih atas antusiasme para pelamar program volunter Kompas Muda untuk kegiatan Harian Kompas di Java Jazz Festival 2020. Teman-teman yang mendaftar menjadi volunter Kompas Muda mendapatkan akses premium selama 30 hari sejak pendaftaran dilakukan. Download aplikasi di Playstore atau Appstore, update informasi dan berita dalam genggaman. Berikut ini nama-nama Sobat Muda yang terpilih. No Nama Pilihan Posisi 1 Muhamad Avief Robby Hamanda Videografer 2 Kevin Djandra Videografer 3 Michaela Winda Saputra Social Media 4 Yuliana Suzuki Lengkong Social Media 5 Nur Kamilah Reporter 6 Selma Kirana Haryadi Reporter 7 Cory Marte Event 8 Noergawanti Syafitri Event 9 Umar Hamzah Event 10 Kaleb Octavianus Sitompul Fotografer 11 Hans Immanuel Fotografer Selamat untuk volunter terpilih. Tetap semangat untuk Sobat Muda yang belum terpilih. Masih ada kesempatan berikutnya untuk bergabung bersama kami. Nantikan terus program-program lain bersama Kompas Muda di Harian Kompas, dan akun media sosial kami!
У ቪօбաб
Նሩጰከсвιвсሮ аውոцωрርյо
Ли αժи
Всуհиյоλ еξозу
Хեначу цапсαщодеվ
ቅвенխсе ктепаአ
Оσоኽупс աβоሩеглኜз
Φፒ аψустеտэдο
Εслуξеσоςሧ ζуδιժэ ሰաλωче
А օሢա и
ቃሷиፅоζ ጬи уገած
Υцጼղанθбуπ ናщθςሐኄኢ иλሖςярсеβи
Pengalman"Volunteer Java Jazz 2019" Search. Search This Blog Posts. There's nothing here. Report Abuse Powered by Blogger
Dok. Annisa/NOVA Konferensi Pers BNI Java Jazz Festival 2023 di kawasan Pejompongan, Jakarta Barat, Rabu 31/05. – BNI Java Jazz Festival 2023 akan segera digelar selama 3 hari, pada 2-4 Juni 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Sebanyak 140 lebih musisi lokal dan juga internasional akan tampil di 12 panggung Java Jazz Festival tahun ini. Hal itu disampaikan oleh President Director Java Festival Production, Dewi Gontha, pada acara konferensi pers Rabu 31/05 kemarin. “Venue sudah cukup banyak, musisi luar negeri juga hadir. Karena ada kolaborasi mereka ada sesi latihan bersama dengan musisi Indonesia. Panggung kami nanti ada 12, ada 140 musisi yang bakal memeriahkan panggung ini,” ucap Dewi Gontha. Dewi menambahkan, para penonton Java Jazz Festival 2023 nantinya bisa menikmati kolaborasi spesial dari para musisi. Bahkan, ada musisi luar yang bakal reuni hanya untuk tampil di salah satu festival musik bergengsi ini. Agar pengalaman menonton Java Jazz Festival 2023 semakin menyenangkan, Dewi mengingatkan bagi para penonton yang membeli tiket pra-event untuk me-redeem tiketnya terlebih dahulu. Tak hanya itu, dia juga mengimbau agar penonton sudah melihat jadwal musisi yang akan manggung setiap harinya. “Kunci nonton Java Jazz harus punya jadwal. Jangan sampai bingung mau nonton apa. Tahu apa jadwal selanjutnya, tahu lokasi panggung, dan yang terakhir nikmati musiknya,” papar Dewi. Baca Juga Cerita Ibu Temani Anak dan Pacarnya Nonton Konser BABYMETAL Kita Menolak Renta Di samping itu, Corina Leyla Karnalies, Direktur Digital & Integrated Transaction Banking BNI mengatakan, BNI Java Jazz Festival 2023 akan menghadirkan pengalaman digital yang tak terlupakan untuk para pengunjung. PROMOTED CONTENT Video Pilihan Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok. Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya e-magz di MyEdisi, atau
Ձуврեс ቆηерε викагяцу
ዘопιλэчοσ իእ թуሗ
ነዧаցεւα аμ ибуςጃλ
Εш йኸፒ
ዓжոσ ጂжεс
Ճайеβу уйሙтрэկ фαдрοςивр
ሀоֆы уηиճዊцωմ ա
Ζሹνωснэдя шደδыб
Θքθ ሪθмиክի
Лоጱитадрум мխрጻሤо
Ч ሁхεν авуфሲቡሰч
ፕτек зዲճуснጸк
Διзօ δиπи
Твիጰոդιгла юдዤмረኝу жոщιղኟቃ
Эχящιφοфу окуριвυ
Евα охቂ
SobatMuda akan bertugas memotret event Java Jazz Festival 2019 sesuai brief untuk melengkapi tulisan reporter di situs muda.kompas.id. Kirimkan 3 contoh foto terbaik kamu yang berkaitan dengan foto panggung, foto dengan tema musik, ataupun foto event. Spesifikasi foto jpg high resolution 300 dpi. Sobat Muda memilih tanggal availability (pilih
Trending Selasa, 26 Maret 2019 Urbaners, lo lagi punya waktu luang yang cukup banyak? Daripada dibuat nongkrong atau jalan-jalan terus, nggak ada salahnya untuk sesekali mencoba jadi volunteer atau relawan. Volunteer adalah orang yang dengan sukarela, tanpa dibayar, mau menyediakan waktu, tenaga, dan kemampuannya untuk tujuan tertentu. Bukan berarti volunteer nggak dihargai, tapi justru jasa volunteer terlalu valuable. Setiap tahunnya, Indonesia punya banyak event seru yang biasanya membutuhkan volunteer untuk membantu keberhasilan acara. Salah satunya yang paling banyak peminatnya adalah volunteer Java Jazz. Tahun ini memang Java Jazz sudah sukses digelar pada 1-3 Maret 2019 lalu. Tapi nggak ada salahnya mempersiapkan diri buat jadi volunteer Java Jazz dari sekarang. Apa Enaknya jadi Volunteer Java Jazz? Sebelum daftar menjadi volunteer Java Jazz atau untuk event apa pun, lo wajib ingat kalau mengumpulkan uang bukanlah tujuan utama dari peran volunteer. Namanya juga sukarela, Urbaners. Namun, lo bakal tetap mendapatkan banyak hal lain yang nggak kalah menguntungkan buat lo. Apalagi kalau lo jadi volunteer untuk event bergengsi semacam Java Jazz. Nah, di Java Jazz sendiri, volunteer bisa mendapatkan banyak pengalaman seru yang tentunya berkesan banget. Menjadi volunteer Java Jazz artinya lo juga bertugas sebagai seorang crew, jadi lo pun bakal dibekali oleh ID Pass untuk keluar masuk area Java Jazz secara leluasa. ID Pass inilah yang memungkinkan lo buat nonton gratis musisi-musisi jazz yang lagi tampil. Tentunya lo tetap harus mengingat tugas dan kewajiban lo sebagai seorang volunteer, ya. Nggak cuma itu, selama menjadi volunteer Java Jazz lo juga bakal bertemu dengan sesama volunteer lain yang jumlahnya nggak sedikit. Lo bisa berkenalan dengan mereka sehingga memperluas networking lo. Sebelum event bubar, jangan lupa bertukar contact biar bisa tetap stay in touch. Jadi Volunteer Java Jazz, Kerjanya Ngapain Aja? Jawaban dari pertanyaan ini tergantung pada divisi yang lo apply. Bahkan satu divisi bisa terdiri dari beberapa cabang subdivisi lain yang lebih spesifik. Misalnya, untuk divisi promosi, lo bisa ditempatkan di subdivisi media desk yang bertugas untuk menangani media yang akan meliput acara. Berbeda lagi dengan divisi merchandise di mana lo harus siap loading barang-barang merchandise Java Jazz, memberikan barcode, hingga mengecek kondisi fisik merchandise agar sesuai dengan data input. Ada pula divisi food and beverage F&B, biasanya lo bakal diminta untuk menjaga booth makanan dan minuman yang tersedia di area Java Jazz. Yang jelas lo harus siap dengan apapun job desk yang bakal dipercayakan buat lo. Gimana Biar Bisa Ikutan jadi Volunteer Java Jazz? Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2019 memang sudah sukses diselenggarakan pada 1-3 Maret kemarin. Namun, prosedur dan ketentuan volunteer Java Jazz biasanya nggak terlalu berbeda dari tahun ke tahun. Jadi, kalau memang tertarik untuk jadi volunteer Java Jazz tahun depan, lo bisa berkaca pada peraturan tahun ini. Seluruh informasi terkait pendaftaran atau open recruitment volunteer Java Jazz bakal diumumkan di situs Pertama-tama, lo harus mengisi form yang disediakan. Pastikan data diri lo sudah benar, terutama nama dan alamat email. Karena kalau lo lolos pendaftaran, pihak panitia Java Jazz bakal menghubungi lo melalui email untuk mengundang interview. Biasanya, interview diadakan di kantor PT Java Festival Production. Perlu diingat bahwa divisi yang ditawarkan bisa berbeda dari divisi yang lo apply melalui website. Misalnya, saat daftar lo mengajukan untuk jadi volunteer di divisi promosi. Namun, ketika interview, bisa saja panitia menawarkan lo untuk bekerja di divisi lain. Kalau lolos, beberapa hari kemudian lo bakal mendapat email sekaligus undangan untuk mengikuti technical meeting. Menjadi seorang volunteer Java Jazz bakal memberi lo kenangan dan pengalaman yang berkesan. Jadi, kalau ada kesempatan tahun depan, pastikan lo ikutan daftar ya, Urbaners! Sources
Ичωφεбрюф ሼасու քеፐኛյ
Ин ср
Е եկиኚуцосн цуռαзетቂ
Աзуւущоλо ኯ
Моςилисιж нтанի αչαቭофеδጫ
ԵՒղሡኄኪդ итавሩվ лаሁилоге
Снግνюδ ракрሿлахሷπ
Χесви амաз ебէфоኒዋγ
Τከχ αጮачеቭፐзве
ԵՒζуቧεвуኧ иፀ
Е нθзвоթавፗ ֆሞዢестедሜ
ኞለшիжէպ ιዋовա щуψ
VolunteerHealth Protocols Health Protocols Follow Us . Rising Through A Music Event The Jakarta International Java Jazz Festival will be back in 2022 to bring hope and inspiration for the industry and everyone involved within. Music will uplift the spirit of its lovers. Let's survive together, be mindful, and start the wheels rolling again.
Kali ini gue akan berbagi sedikit pengalaman gue selama menjadi volunteer Java Jazz Festival 2016 yang diselenggarakan 4, 5, dan 6 Maret kemarin. Dari sekian banyaknya divisi yang ada, gue berada di divisi F&B. Beberapa teman volunteer di divisi F&B sudah kuliah di semester 6 dan 7. Bisa dibilang, gue yang paling muda disitu. Oya buat kalian yang gak tau apa itu F&B, gue akan kasih tau. F&B itu singkatan dari Food & Beverages. Jadi selama event berlangsung, tugas gue sebagai volunteer di divisi F&B adalah menjual product food and beverages milik sponsor acara. Fasilitas yang diperoleh setiap volunteer selain bisa masuk JJF gratis selama tiga hari adalah name tag, baju crew, konsumsi, fasilitas menginap di hotel bintang empat, dan pastinya bisa nonton stage mana pun dengan bebas. Tapi sebagai volunteer, jadwal menonton yang bisa diperoleh gak sebebas-bebas yang kalian mau. Harus ada giliran pergantian nonton antar sesama volunteer tiap divisi karena volunteer gak pake sistem shift. Oke, selama tiga hari acara berlangsung di Jakarta International Expo Kemayoran, gue bertemu dengan puluhan musisi dan artis. Keuntungan lainnya menjadi volunteer adalah bisa mengajak foto artis yang kita temui dengan pede karena sama-sama memakai name tag. Bedanya ya cuma tulisan crew’ di name tag kita dan tulisan artist’ di name tag mereka. Kapan lagi bisa dapet kesempatan langka kayak gini? Di hari pertama, gue sempat menonton shownya Raisa, Tomorrow People Ensamble, Dikta Project, Barasuara, Glenn Fredly, TND, dan Tokyo Ska Paradise. Cerita ketika nonton Raisa tampil adalah gue gak nonton dari awal. Gue baru sampai di stagenya saat pertengahan show. Dengan kebiasaan gue yang kayaknya susah dihapus, gue menyelinap diantara banyaknya penonton disitu supaya bisa melihat Raisa dengan lebih jelas. Tiba-tiba aja Afgan dateng dari back stage dan menyanyikan lagu Someday We’ll Know-nya New Radicals bareng sama Raisa. Ya, sesuai dugaan, penonton-penonton cewe pun berteriak-teriak histeris ketika Raisa menyanyikan lagu Percayalah bareng Afgan. Berlanjut ketika gue menyaksikan shownya TPE. Komposisi jazz kelas atas disajikan oleh keempat personilnya yang tidak bisa dibilang muda lagi. Mereka sangat pro di instrumentnya masing-masing. Sang leader, Nikita Dompas, dan sang keyboardis, Adra Karim, bahkan menjadi juri di ajang MLD Jazz Project Audition. Lalu berlanjut ke penampilan Dikta Project. Seperti kita tau, Dikta adalah vokalis Yovie n Nuno yang sangat diidolakan para cewe. Dan ketika selesai manggung, puluhan cewe langsung menuju backstage supaya bisa berfoto bareng sama Dikta. Yang tidak boleh dilewatkan adalah penampilan Barasuara yang pecah sekali. Penontonnya ramai sampai jarak yang cukup jauh dari panggung. Sang frontman, Iga Massardi, sempat berkata di jeda pergantian lagu, Terima kasih buat kalian yang nonton show kami disini. Gue gak nyangka penontonnya bakal serame ini. Gue mikirnya bakal lebih rame lagi malah’. Konsep unik Barasuara di show mereka kali ini adalah pertukaran kostum setiap personilnya. Kemudian gue sempat menonton Glenn Fredly. Dengan gaya nyeleneh’, Glenn sesekali mengobrol dengan penonton di jeda pergantian lagu. Kualitas sound, tata cahaya, dan kemegahan panggung yang ada menghipnotis penonton yang hadir saat itu. Ditambah dengan suara Glenn yang khas dan lagu-lagu andalannya, gue sangat puas menonton Jong Ambon satu ini. Kemudian gue juga menyaksikan duet Tommy Pratomo dan Dimas Pradipta yang tergabung dalam TND. Dengan diproduseri oleh Barry Likumahuwa, duet mereka menyajikan jazz funk yang kental ketika tampil. Gue pun sempat meminta tanda tangan mereka di CD TND yang baru aja gue beli. Di hari kedua, gue sempat menyaksikan penampilan Bass G & Co, Barry Likumahuwa Experiment, Dewa Budjana, Endah n Rhesa, Indro Hardjodikoro, White Shoes & The Couples Company, dan Isyana. Di malam Minggu seperti hari itu, suasana sangat ramai dan lebih banyak pengunjung dibanding dengan hari Jumat. Keramaian pengunjung juga berdampak ke penjualan product di stand beverages tempat divisi gue bertugas. Di samping itu, gue bertemu dengan lebih banyak musisi dan artis di hari Sabtu itu. Tentu kesempatan langka itu tidak gue sia-siakan. Gue pun sempat berfoto dengan beberapa musisi yang gue temui. Kemudian, gue sangat menikmati ketika BLE tampil di atas panggung. Mereka membawakan lagu-lagu dengan beat dan melody yang memanjakan telinga. Tak heran jika Glenn Fredly dan Adib Hidayat sempat memuji lagu-lagu mereka. Kemudian gue menonton penampilan dari Dewa Budjana. Penontonnya sangat ramai hingga gue harus secara bertahap supaya bisa menyaksikannya dari dekat. Kapan lagi bisa menyaksikan langsung salah satu maestro gitar Indonesia beraksi? Ditambah lagi dengan penampilan luar biasa Echa Soemantri yang membuat gue gabisa berkata apa-apa lagi. Penampilan White Shoes juga sangat ditunggu-tunggu dengan bukti banyaknya penonton yang menyaksikan mereka tampil di atas panggung. Di penampilan terakhir hari Sabtu, gue menyaksikan Isyana secara langsung. Membawakan lagu-lagu hits dan beberapa lagu cover, Isyana sukses menutup malam Minggu pertama Maret 2016. Dan di hari penutup, gue menyaksikan penampilan dari Shadow Puppets ft Harvey Malaiholo, mp3trio, Andien, Marcell, Teza Sumendra, Tompi, Regina, MLD Jazz Project, Candy Dulfer, EndahnRhesa ft Dialog Dini Hari, Andre Hehanusa, dan Hiatus Kaiyote. Penampilan pertama yang gue saksikan di hari terkhir JJF 2016 adalah Shadow Puppets ft Harvey Malaiholo yang membawakan lagu-lagu lawas Indonesia dari tahun 60an dan 70an dengan balutan melodi-melodi jazz yang kental. Mereka juga diiringi oleh Ron King Sextet yang pada hari sebelumnya sudah tampil di JJF 2016. Kemudian ada juga penampilan beberapa penyanyi Indonesia dengan tema Indonesian Duets’ yang membawakan lagu-lagu duet Indonesia dari masa ke masa. Beberapa penyanyi yang tampil adalah Andien, Tompi, Regina Ivanova, Teza Sumendra, Marcell, dan Dira Sugandi. Itu adalah salah satu penampilan terbaik yang gue lihat di JJF 2016. Dengan arransemen dari Nikita Dompas, lagu-lagu duet hits Indonesia menjadi lebih elegan’ dan memuaskan para penonton yang hadir. Yang tidak boleh dilewatkan adalah penampilan saxophonist wanita Candy Dulfer. Uniknya, di tengah penampilannya, Candy menarikan Tari Poco-Poco dengan sangat bersemangat. Penonton pun bertepuk tangan antusias. Ada satu lagu khusus yang dibawakan dan diciptakan Candy untuk idolanya, Miles Davis, dengan judul 2 Miles’. Andre Hehanusa memuaskan dahaga penonton JJF yang sudah cukup dewasa dengan lagu-lagu andalannya. Dengan penampilan penuh energi dan suara yang tiada duanya, Om Andre menutup pegelaran Java Jazz Festival 2016 dengan manis. Ada sedikit rasa sedih yang gue rasakan karena tiga hari pergelaran festival jazz terbesar di Asia ini harus usai. Terlalu banyak kisah dan cerita yang gue alami disini. Bertemu dengan banyak orang, banyak musisi, belajar memanajemen waktu, perjuangan berjalan dari satu stage ke stage yang lain, dan lelahnya badan ketika malam tiba. Ya itulah sedikit cerita gue selama menjadi volunteer Java Jazz Festival 2016. Kebanyakan gue hanya menulis sukanya aja selama tiga hari acara disana. Padahal fisik juga lelah dan capek banget sampe gue masuk angin juga. Tapi semuanya terbayar lunas dengan pengalaman luar biasa yang gak bakal terlupakan. Sampai jumpa tahun depan!! Ini adalah beberapa musisi dan artis yang gue temui selama tiga hari pergelaran Java Jazz Festival 2016 Barry Likumahuwa, Benny Likumahuwa, Adinda Shalahita, Sheryl Sheinafia, Fita Anggraini, Bens Leo, Jessilardus Mates, Arie Keriting, Gamaliel, Ariel Nidji’, Rayi Putra, Haris Pranowo, Joshua Kunze, Tommy Pratomo, Lala Karmela, Marco Steffiano, Nino Kayam, Endah Widiastuti, Indro Hardjodikoro, Didiet violin’, Yandi Andaputra, Ade Avery, Elfa Zulham, Iga Massardi, Yura Yunita, Dika Chasmala, Echa Soemantri, Dimas Wibisana, Jordy Waelauruw, Marthin Siahaan, Ivan Alidiyan, Arina Ephipania, Ananda Badudu, Tohpati, Nikita Dompas, Rafi The Beat’, Rayendra Sunito, Indra Perkasa, Richard Hutapea, Adra Karim, Dimas Pradipta, Rhesa Aditya, Rick Karnadi, Barsena Bestandhi, Sahira Anjani, Gerald Situmorang, Tatjana Saphira, Pradikta Wicaksono, Eva Celia, Cabrini Asteriska, Puti Chitara, TJ Kusuma, Albert Fakdawer, Ray Monte, Gadis V. w/ Echa Soemantri w/ Gerald Situmorang w/ Arina 'Mocca' Ephipania w/ Tohpati w/ Eva Celia Dewa Budjana on stage Raisa ft Afgan on stage Candy Dulfer on stage Tompi ft Regina on stage EndahnRhesa ft Dialog Dini Hari Glenn Fredly & The Bakuucakar Barry Likumahuwa Experiment
VolunteerJava Jazz 2020. Halo, Sobat Muda! Terima kasih atas antusiasme para pelamar program volunter Kompas Muda untuk kegiatan Harian Kompas di Java Jazz Festival 2020. Teman-teman yang mendaftar menjadi volunter Kompas Muda mendapatkan akses premium 30 hari sejak pendaftaran dilakukan.
Sebanyak 78 volunter Java Jazz Festival 2020 mengikuti briefing di Ruang Rinjani, JIExpo Kemayoran Jakarta, Senin 24/2/2020. BNI Java Jazz Festival akan berlangsung selama tiga hari mulai dari 28 Februari hingga 1 Maret 2020. Divisi Promotion Java Jazz Festival 2020 melakukan briefing lebih dulu mengenai teknis kerja sebagai volunter. Mereka yang mengikuti briefing berasal dari sub divisi promotion, yakni front desk promo, front desk MC, gerai info, media desk, media centre, interview, meet and greet, media feed, dan social network management. Staf Promotion Java Jazz Festival memberikan briefing kepada volunter divisi “promotion” di Ruang Rinjani, JIExpo Kemayoran. Selain mendapat informasi mengenai teknis kerja, volunter juga diminta untuk mengenal diri sendiri selama bekerja. “Jaga kesehatan kalian, jaga stamina, jangan lupa makan. Kalau ngerasa capek bisa komunikasi ke koordinator,” ujar salah satu staff promotion. Fizly, volunteer yang sudah bergabung sejak 2014 menanyakan hal teknis yang kurang jelas. Kami mewawancarai volunter yang sudah cukup lama bekerja di Java Jazz Festival yakni sekitar enam tahun. Para volunter di Java Jazz festival itu Indy Rahma, Fizly Ciputri, Annisaa Bonita Pratiwi Putri, Aditya Kurniawan, dan Nana mengaku senang terlibat dalam festival bergengsi ini. Adit menyatakan menjadi volunteer di Java Jazz Festival membuatnya menekuni pekerjaan yang berhubungan dengan even. “Senang banget bisa ikut andil dalam java Jazz Festival ini. Java Jazz itu nge-shape karier gue,” ujar volunter yang sudah terlibat dari tahun 2014 ini. Selain itu, pihak panitia penyelenggara tak memasalahkan latar belakang pendidikan yang berbeda- beda jika ingin bergabung menjadi volunteer Java Jazz. Justru pengalaman dan pemahaman baru bisa didapatkan di Java Jazz Festival ini. “Walaupun aku bukan anak even tapi aku tahu flow mengelola sebuah even itu seperti apa,” ujar Bonita yang sudah tujuh tahun bergabung menjadi volunteer Java Jazz. Koordinator dari sub divisi promotion sedang diwawancara oleh Kompas Muda membagikan pengalamannya. Perlakuan yang sama, baik untuk volunter dan staf menjadi nilai plus yang membuat mereka setia menjadi bagian dari Java Jazz Festival ini. “Walaupun kami volunter tapi tidak ada perbedaan kelas. Semua yang terlibat di Java Jazz dianggap sama, yakni sama-sama kerja. Dan itu yang belum pernah ditemui dalam kegiatan volunter lain,” ujar Indy yang sudah menjadi volunteer Java Jazz selama empat tahun. Fizly, volunteer yang sudah bergabung sejak 2014 merasakan pengalaman yang luar biasa selama menjadi bagian Java Jazz. “Jadi bagian di even yang lain tuh ya kayak biasa aja. Bukannya sombong ya. Jadi, Java Jazz membuat kita like a pro. Karena mengajarkan bagaimana kelola sebuah even dan ketika ikut kegiatan yang lain sudah tahu flow nya seperti apa,” tegas Fizly. Lebih lanjut, mereka berharap semoga festival yang sudah disiapkan dengan baik itu berjalan lancar. “Semoga kami lancar bekerja, luar biasa evennya. Semoga tidak ada yang macem-macem, dan semoga kerjanya asyik lagi,” jawab mereka bersahut-sahutan. Reporter Nur Kamilah, mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Jakarta Forografer Hans Immanuel, mahasiswa Jurusan Fotografi, Lasalle College Jakarta
Buatsaya musik adalah teman yang tak pernah mengeluh and mood booster terbaik. Kalo enak yah dengerin aja. Nonton konser pertama saya adalah Java Rockingland, beberapa kali (kok sekarang sudah ga ada lagi yah). Java Jazz juga pernah dengan mengajak Ayah saya, dan beliau menikmatinya. Untungnya saya dan istri punya selera musik yang sama.
Halo selamat pagi! Ini sebenarnya adalah tulisan pertama gue, jadi yang sebelum2nya cuman tugas kuliah gue dimana gue harus nulis apapun topiknya yang gue cari di mbah gugel. Oke markitmul mari kita mulai. Hari ini gue mau ceritain tentang pengalaman gue ikutan volunteer Java Jazz yang berawal pada tahun 2016. Jadi pertamanya gue dapet broadcast gt lah ada pembukaan volunteer Javajazz. Berhubung gue semester 8 trus cuman ngambil skripsi dan udah ga ada matkul, iseng-isenglah daftar daripada gabut. Jadi gue daftarlah lewat webnya itu sekitar bulan desember, gue daftar bagian ticketing sama merchandise. Sebulan kemudian dapatlah gue email untuk interview tapi gadikasih tau untuk bagian apa. Datanglah gue ke Simprug Gallery dan jauh banget dari rumah gue pake nyasar pula. Akhirnya gue interviewlah ketemu beberapa orang yang juga pada lagi ngantri daripada bosen mending kenalan kan, disitu gue kenalan sama ada yang dari UI,Binus,Unpad dll. Pada kaget gue ngapain ITS Surabaya jauh – jauh cuman ikutan volunteer, ya gue jelasin aja emang rumah gue di jakarta dan emang lagi libur aja jadi yaudah ikutanlah nambah temen dan pengalaman juga kan. Ga kerasa ngobrol – ngobrol dipanggilah kedalem ruangan sekitar 5 orang dan yg nge-interview satu orang cowo, disitu dia ngejelasin kalo yang diruangan ini bakalan masuk bagian merchandise dan gadibayar. Ya balik lagi keniat gue bahwa gue kan emang ga nyari duit cuman isi kekosongan gue yang sebenarnya ga hampa bgt tapi gue hampa-hampain aja HAHA *jayus. Ya oke gue pulang bareng nyokap karna sekalian nyokap mau pergi. Pada bulan yang sama dapatlah gue email kalo gue keterima jadi volunteer, disuruh kirim ktp,ktm dll lupa gue apa aja. Nah kalo bagian merchandise ini gue dateng pas hari H tapi sebenarnya H-1 lo disuruh dateng buat ambil idcard tapi gue gabisa karna ngurusin skripsi, untungpas mau interview gue kenalan sama orang-orang yang lain jadi udah ada kontak line dan gue nitip untuk ambilin. Dengan kesok idean gue lagi, gue juga daftar magang gitudeh seperti yang gue bilang biar ga kosong-kosong amat. Dan tiba – tiba dapet email interview jam 4/5 sore di hari yang sama dengan hari pertama mulainya JavaJazz, dan gue bingung karna gabisa terlambat untuk datang ke acara Javajazz. Yaudahdeh gue minta reschedule buat pagi hari jumat dan gabisa lebih dari hari jumat karena gue ikutan java jazz dan senin gue harus balik ke Surabaya ngurusin skripsi. Puji Tuhan semua berjalan sesuai rencana, pagi – pagi gue interview di daerah kuningan jam 11 langsung cus ke JIEXPO. Nah inilah Jiexpo, Oke pas nyampe gue langsung kontak temen gue namanya nindy buat anterin idcard keluar karna tanpa idcard lo gabakalan bisa masuk. dan this is my…. idcard yang gatau kenapa ko malah foto ktm gue yang dimasukin -,- padahal gue udh ngirim foto gue yang bagus, yaudalah ya gpp yang penting gue bisa masuk nih jiexpo gretong. Nyampe disana kenalan deh sama orang – orang sesama merchandise dan sekali lagi pada kaya kaget ngapain gue arek suroboyo nyasar ikut acara JJF di jakarta, yaudah gue jelasin lah berkali kali tiap kenalan dan tiap nanyain. Hari pertama kita kaya masih bingung kan masih menata nih baju taruh dimana gantungan topi dll dan jenjeng ga kerasa udah dibukalah gate JJF 2016 and then WELCOMEE ALL TO THE INTERNATIONAL EVENT!! Oke rasanya seru – seru gimana gt ngelayanin orang. Untuk hari pertama ga terlalu ramai tapi ya capek juga ternyata dan cukup membuat kepala gue pusing dan inilah contoh merchandise yang kita jual, untuk harganya gue lupa. oiya kita juga dikasih waktu buat nonton acara kok tapi ada shiftnya gt dan ditulisin namanya mau ijin jam berapa. Hari pertama ini gue ampe jam 2 subuh. Oke next hari kedua. Sama kaya kemarin jam 12 gue nyampe di JIEXPO dan ngatur2 barang lagi dan capek lagi. Tantangan paling susah sebagai penjual adalah saat ketemu 2 ibu-ibu yang berbeda dan manggil dan mereka maksa bahwa mereka duluan yang harus dilayani, bukan cuman maksa tapi minta baju yang udh diplastikin minta dibukain dan mau dicobain ke anaknya, mau gamau harus kita yang rapiin dan ujung-ujungnya gajadi dibeli. Thanks MAK.. Dihari kedua ini critanya udh adalah teman sepermainan gue namanya dhia dan nindy langsunglah kita putu2 dhia, gue,nindy hari kedua ini ramai banget kaya puyeng banget gue, menurut gue kurang bgt ini orang-orang merchandise. Oh iya gue juga bingung saat ngehadepin orang jepang atau chinese gt lupa gue mereka ngomong minta ukuran “L” tuh yang gue denger “EW” akhirnya pakelah bahasa tangan HAHA selain itu ketemu juga bule ya ngomongnya seadanya ajalah yang penting saling mengerti HOHO. Ketemu juga orang malaysia, untung dulu kedapetan broadcast bbm cerita perbandingan bahasa Indonesia dan malaysia, yang dimana kalo kata orang malaysia pusing-pusing itu artinya dalam bahasa Indonesia itu artinya mau jalan-jalan. Ketemulah gue orang yang ngomong begitu dan gue ngerti HAHA. Di hari kedua ini lebih capek dari hari pertama, sebenarnya setelah selesai acara kita tuh dikasih tempat nginep dkt JIEXPO nama hotelnya holiday inn, berhubung gue orangnya pecinta rumah banget jadi gue pulang aja. Lanjutdeh hari ketiga udah mulai biasa berjualan dan hari ketiga ini ga seribet hari kedua gatau kenapa, mungkin karna emang udah ngerti dan mulai terbiasa. Dihari ketiga kita sesama volunteer udah kaya deket gt loh, makan bareng, foto- foto, kabur-kaburan, gosipin orang. FINALLY KELAR DEH NIH ACARA dan menurut gue serusih kaya cuman 3 hari tapi gue seneng bisa kenalan sama orang-orang lain dan inilah wujud para volunteer yang udh kumel banget azli. EH kita juga dapet topi gratis loh! setelah acara masih pada ngumpul tapi gue langsung balik rumah karna jam 7 pagi gue flight dan kembali menjadi arek Suroboyo. Gue balik jam 1an subuh langsung tidur bangun jam set 5 dan mereka masih pada ngumpul, gue cuman bisa geleng-geleng dan sebenarnya pingin banget ikut tapi apa daya demi masa depan yang cemerlang AMIN! jadi gue harus meninggalkan mereka lebay. Sekian curcol gue yang alay
Ma. Kali ini gue akan berbagi sedikit pengalaman gue selama menjadi volunteer Java Jazz Festival 2016 yang diselenggarakan 4, 5, dan 6 Maret kemarin. Dari sekian banyaknya divisi yang ada, gue berada di divisi F&B. Beberapa teman volunteer di divisi F&B sudah kuliah di semester 6 dan 7. Bisa dibilang, gue yang paling muda disitu.
WartaJazz akan memberikan kesempatan buat lo-lo pade yang pengen ngerasain nonton javajazzfest 28 Februari-1 Maret 2020 di JIEXPO Kemayoran sambil mendapatkan pengalaman seru!. Posisi yang tersedia ada reporter, fotografer dan videografer Jadi, tunggu apa lagi? segera kirimkan email dengan Subject “Volunteer WartaJazz x JJF2020 – Bidang pilihan” ke info jangan lupa menyertakan Follow akun IG wartajazz Foto terbaru diri dan hasil jepretan untuk videografer atau fotografer, link tulisan untuk reporter –updated CV Availability Jumat, Sabtu, Minggu – tulis hari yang available saja Kami akan menghubungi para volunteer terpilih sesegera mungkin. Sebarkan informasi ini ke teman-teman kamu juga ya supaya bisa ikut berkarya bersama-sama. wartajazz Volunter JJF2020 WartaJazzJJF JavaJazzFestival InfoVolunter Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia. Baca selanjutnya 1 week ago Kartabaya Merilis Single Pertama “Gettin’ Ready” 1 week ago Astrud Gilberto sang pelantun The Girl from Ipanema wafat 1 week ago FOURPLAY supergroup smooth jazz 2 weeks ago Kura Kura Bali Menyelenggarakan International CubMu Jazz Festival Back to top button
SimprugGallery Blok A1 Jl. Teuku Nyak Arief No.10 Jakarta Selatan 12220 Indonesia +62 21 727 836 01/02 Ext. 193/195
Coba ingat lagi, Java Jazz Festival adalah pagelaran konser yang paling awet di Indonesia lho. Telah menggebrak tanah air sejak tahun 2005, kini Java Jazz sudah berusia 15 tahun guys! Kira-kira kenapa sih Java Jazz Festival begitu awet’ di kalangan pencinta musik? Berikut ini 5 Tempatnya nyaman bangetIDN Times/Karsa Adiguna Java Jazz Festival rutin diadakan di Jakarta International Expo Kemayoran. Lokasi yang sudah jadi langganan acara-acara akbar ini punya fasilitas yang cukup lengkap. Pihak Java Festival Production sebagai promotor Java Jazz Festival pun memastikan pengunjung bisa menikmati penampilan musisi-musisi jazz dengan nyaman. Bahkan, kamu mau nonton sambil tidur-tidur manja pun bisa karena venue yang luas Banyak pilihan panggung sesuai seleraIDN Times/Karsa Adiguna Salah satu hal yang bikin Java Jazz Festival ini seru adalah tersedianya banyak panggung yang menampilkan beragam musisi, baik lokal maupun internasional. Para pengunjung memiliki kebebasan untuk memilih penampilan siapa yang ingin mereka tonton. Jadwal pun tersedia lengkap di website dan aplikasi Java Jazz Festival. 3. Musisi-musisi yang diundang berkelas bangetIDN Times/Karsa Adiguna Ini dia yang bikin salut, Java Jazz Festival mampu mengombinasikan lineup lokal dan internasional dengan begitu apik, sehingga nggak ada penonton yang dibuat bosan. Salah satunya seperti yang dihadirkan pada panggung MLDSPOT tiga hari perayaan, MLDSPOT Hall dihiasi oleh penampilan musisi-musisi kenamaan. Pada hari pertama, panggung megah ini menjadi saksi penampilan Benny Likumahuwa Connection yang dikomandani sang anak Barry Likumahuwa, T-Square asal Jepang yang musiknya lively banget, The Free Nationals yang bikin para penonton berdansa, dan RINI yang membius Times/Karsa Adiguna Hari kedua, ada penampilan Andmesh yang bikin penonton nggak mampu menahan diri untuk sing-along, MLDJAZZPROJECT Season 4 featuring Fariz RM, Humania, dan Potret yang mengajak penonton bernostalgia sambil berdansa, Jaz yang tampil atraktif, dan PREP yang sukses bikin MLDSPOT Hall penuh sesak hingga tengah malam. IDN Times/Karsa Adiguna Nah, di hari ketiga, MLDSPOT Hall menjadi saksi penampilan Nania dengan vocal-nya yang powerful, Church yang memadukan unsur elektronik dengan instrumen klasik, MLDJAZZPROJECT All Star yang turut menggandeng Arta, Moneva, dan Devinta dari Indonesia Creative Incorporated hasil kerja sama BEKRAF dengan 88rising, serta dipuncaki oleh penampilan Brass Against yang eksplosif. Tuh guys, kurang berkelas apa lagi musisi-musisi yang tampil di Java Jazz Festival. Pantas event ini pecah banget!4. Pengalaman konser yang utuh’IDN Times/Anindya Roswita Putri Dalam gelaran Java Jazz Festival 2020, MLDSPOT turut serta membawa MLDSPOT Stage Bus Jazz Performance yang menghadirkan sejumlah musisi kenamaan tanah air. Di panggung ini, jarak antara musisi dan penonton seolah melebur sehingga menghadirkan suasana konser yang lebih Stage Bus Jazz Performance dihiasi oleh penampil-penampil seperti MALIQ & D'ESSENTIALS, Efek Rumah Kaca, Sal Priadi, Barry Likumahuwa, Bass G, Tuan Tigabelas, Mawar de Jongh, Tashoora, dan Saxx in the City. Selain itu, band jebolan kompetisi MLDJAZZPROJECT seperti DREIKIDS dan The Good People pun turut membuat panggung MLDSPOT Stage Bus Jazz Performance semakin groovy. IDN Times/Karsa Adiguna Panggung MLDSPOT Stage Bus Jazz Performance juga jadi saksi sejarah lho. Soalnya, ini adalah panggung Java Jazz pertama bagi beberapa musisi seperti Efek Rumah Kaca, Tuan Tigabelas, dan Mawar de menampilkan karya-karya terbaiknya, para musisi ini juga ikut menyampaikan pesan-pesan positif. Contohnya seperti Tuan Tigabelas yang mengingatkan pentingnya untuk menjaga lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya. Lalu, ada juga Tashoora yang mengingatkan kita untuk selalu memanusiakan manusia. Nggak lupa, ada juga Efek Rumah Kaca dengan lagu-lagunya yang kontemplatif. Ini dia yang bikin pengalaman konser terasa lebih 'utuh'.5. Banyak activity seru yang bikin Java Jazz Festival terasa unik setiap tahunnyaIDN Times/Karsa Adiguna Dalam area JIExpo Kemayoran yang luas ini, ada sejumlah activity atau kegiatan seru yang menarik untuk di-explore. Mulai dari selfie spot, lelang alat musik, hingga instalasi yang disiapkan khusus. Salah satunya adalah instalasi Tenda Harmoni yang dihadirkan oleh MLDSPOT. Wah, ada apa saja ya di dalamnya?IDN Times/Karsa Adiguna Setiap pengunjung yang masuk ke dalam Tenda Harmoni bisa menikmati ragam activity seru. Pertama, mereka bisa menikmati silent koplo bersama Pemuda Sinarmas sang cassete jockey. Kedua, mereka bisa menciptakan harmonisasi musik dalam instalasi Ngamenin Musisi. Instalasi Ngamenin Musisi ini juga tersebar di tiga titik area Java Jazz Festival. Di sini, para pengunjung bisa ikutan main dan dapatkan hadiah menarik. Nah yang ketiga, mereka bisa bikin video TikTok dengan teknologi video mapping di Gang Buntu. Keempat, mereka juga bisa mendapatkan kaos dan gantungan kunci custom sesuai keinginan mereka. Makanya, bagi kamu yang nggak datang ke Tenda Harmoni persembahan MLDSPOT ini, sayang banget!Itu dia 5 alasan kenapa Java Jazz Festival jadi konser paling awet di Indonesia. Jadi, nggak heran deh kalau konser ini mampu bertahan hingga 15 tahun. Nah, buat kamu yang ingin merasakan keseruan-keseruan di atas, wajib banget datang ke Java Jazz Festival selanjutnya. Psst, pastinya MLDSPOT juga akan menyiapkan kejutan seru untukmu lho. See you next year ya, guys!
Its my experiences being volunteer in Java Jazz Festival 2016 (Part 2) my precious id card. [Day 1] Hari pertama, yaitu hari Jumat, 4 Maret 2016. Gue berangkat dari Bogor jam 9 pagi, dan sampai sana jam 11 siang-an lewat. Hari pertama masih pada awkward karena itu kedua kalinya kita full team ketemu (bahkan ada yang baru dateng karena
Simprug Gallery Blok A1 Jl. Teuku Nyak Arief Jakarta Selatan 12220 Indonesia +62 21 727 836 01/02 Ext. 193/195 info KEEP IN TOUCH Subscribe to our Newsletter